Senin, 15 Agustus 2011

BNI SYARIAH


BNI SYARIAH
Latar Belakang
            Model dari masyarakat ekonomi yang dikembangkan selama beberapa abad terakhir condong berada dalam tradisi sekularisme Barat. Tradisi pemikiran ekonomi ini cenderung menempatkan falsafah individualisme (maksimisasi kepuasan dan maksimisasi laba), naturalisme (percaya dengan mekanisme pasar sebagai invisible hand), dan pengagungan materi. Hal ini sangat kontras dengan faham ekonomi Islam.
            Perkeonomian dewasa ini cenderung kepada kepemilikan modal yang kuat sehingga memunculkan sesuatu sistem monopoli dan kekuasaan semata yang pada ujungnya mengakibatkan terpisahnya jarak antara yang kaya dan yang miskin. Ini berarti tidak ubahnya seperti hukum rimba dimana yang kuat akan menguasai dan menghancurkan yang lemah.
Islam telah mengatur bagaimana perekonimian diatur agar tidak menjadi milik perseorangn semata, melainkan milik bersama yang harus diberdayakan untuk tujuan kemakmuran masyarakat setempat. Disinilah syariah diadakan untuk kepentingan umat semua, khususnya bangsa Indonesia agar lebih makmur dan bermanfaat dunia juga akhirat. Perkembangan ekonomi syariah tersebut meliputi perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, reksadana syariah, obligasi syariah, leasing syariah, Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya.
            Meskipun dalam Alquran tidak disebutkans secara eksplisit, namun Islam telah mengatur perekonomian dengan baitul mall. Kegiatan ini yang terus berlangsung hingga sekarang dan telah mengalami perkembangan dengan adanhya perbankan. Jadi disinilah cikal bakal perbankan berdiri karena adanya warisan Islam yang bernama baitul mall. Kalau kita melihat bahwa di dalam Alquran, disana diterangkan yang berkaitan dengan masalah perekonikian bagi masyarakat Islam khususnya dan dunia umumnya. Diatara ayat Alqurna yang berkaitan dengan masalah perekonomian adalah sebagai berikut:
1.      QS al-Maidah [5]: 2. Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama manusia. Dalam bisnis perbankan syariah sangat baik untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
2.      QS. al-Baqarah [2]: 182. Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa kemudahan adalah sesuatu yang dikehendaki oleh-Nya, dan sebaliknya kesukaran adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh-Nya. Maka dari itu, manusia dituntun oleh Allah Swt. agar dalam setiap langkah kehidupannya selalu dalam bingkai kemudahan dan tidak mempersulit diri sendiri. Dalam konteks bisnis perbankan seseorang dapat memudahkan untuk menyiapkan dan merencanakan kehidupan-nya di masa mendatang dan dapat melindungi kepentingan ekonominya dari sebuah kerugian yang tidak disengaja. Maka dengan adanya perbankan syariah masyarakat dapat menyimpan dananya dengan aman dan tentram.
     Sebenarnya banyak sekali ayat yang memuat tentang perekonomian syariah. Menurut Prof Amin Suma, ekonomi syariah didasarkan pada nilai-nilai yang bersumber dari wahyu: Al-Quran dan Hadis. Dalam banyak hal, sistem perbankan syariah memiliki prinsip-prinsip yang sesuai dengan keinginan para pelaku ekonomi. Misalnya, asas kebersamaan yang kental dalam sistem ini. Artinya, ekonomi syariah dipastikan menguntungkan semua pihak yang terlibat, di mana untung-rugi ditanggung bersama-sama. Dengan kata lain, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Sebagai konsekuensi, masing-masing pihak tidak berpikir untuk diri sendiri. Ekonomi syariah tidak mengambil keuntungan atas penderitaan orang lain.
            BNI adalah suatu Bank nasional yang sangat kompeten dibidangnya dengan predikat PT merupakan suatu lembaga penyimpan keuangan masyarakat menjadi suatu jembatan untuk memerangi kemiskinan melalui sistem perbankan syariahnya.
            BNI telah menjadi Bank yang kuat likuidasinya sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Bank BNI meningkat dan tetap stabil. Dengan adanya produk syariah BNI akan menjadi bank yang lebih maju dan  menjadi bank yang dapat memfasilitasi antara pengusaha dan masyarakat, antara orang kaya dan orang miskin, tidak hanya itu lebih jauh lagi BNI syariah menjadi produk yang disukai oleh semua masyarakat Indonesia, baik itu muslim maupun non muslim karena produk syariah tidak hanya menciptakan keuntungan semata, melainkan kebersamaan, keadilan, kesejahteraan yang dapat menguntungkan semua pihak.
            Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan dalam membangun suatu sistem syariah, terutama perbankan syariah, diantaranya adalah:
1. Dakwah, perbankan syariah harus menjadi media dakwah dibidang ekonimi yang bisa menyentuh semua lapisan masyarakat, baik golongan kaya maupun golongan miskin. BNI salah satu bank nasional yang sangat baik dalam pengelolaan kekuangannya sangat dituntut untuk berperan serta dalam mewujudkan ekomoni syariah yang bersumber dari Alquran dan Hadits yang shohih.
2.  Kesejahteraan, BNI syariah selain mejadi dakwah juga harus bisa mengangkat masyarakat melalui Usaha Kecil dan Menengah sehingga perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tuntunan syariah melalui perbankan syariah di BNI.
3. Pembangunan, BNI syariah menjadi salah satu bank syariah yang ikut serta dalam pembangunan nasional bangsa yang kuat, adil dan sejahtera diberbagai sektor industri, baik yang berskala kecil (mikro), mapun yang berskala besar (makro). Tidak hanya itu BNI syariah harus menjadi pendukung pemerintah dalam kegiatan pendidikan berupa bantuan beasiswa prestasi. Sehingga pendidikan dan dunia industri berjalan bergandengan tangan seirama.
4. Ukhuwah, BNI syariah harus menjadi perekat perdamaian dan jembatan bagi semua kalangan tidak hanya untuk ummat Islam itu sendiri, melainkan untuk semua bangsa Indonesia yang berbeda agama, sehingga keberadaan BNI syariah tidak menjadi suatu hal yang tabu atau aneh atau menakutkan melainkan sebagai rahmatan lil ‘alamin.
5. Profit, tentu saja selain untuk kepentingan bersama, BNI syariah juga harus bisa menjadi bank syariah yang elegan, disegani, akuntabilitas, mengungtungkan semua pihak dan terutama bagi perusahaan itu sendiri agar tetap bertahan dan terus maju dari generasi ke generasi berikutnya
            Kelima alasan ini yang harus menjadi acuan BNI Syariah untuk bisa membangung masyarakat yang sejahtera dan unggul dari generasi ke generasi. Sehingga keberadaan BNI Syariah mutlak diperlukan dalam perekeonomian Indonesia khususnya dan global pada umumnya.
Bila melihat Visi dan Misi BNI Syaiah berikut ini:
VISI
Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

MISI
  1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan.
  2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.
  3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
  4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
  5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
            Maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa BNI Syariah harus menjadi bank yang unggul pilihan masyarakat sehingga masyarakat tidak takut untuk berinvestasi di Bank Syariah. Menjadi rahmatan lil ‘alamin dan ikut serta dalam mengentaskan kemisikinan melalui permodalan UKM bagi pengusaha kecil dan menengah dengan sistem syariah yang profesional.

17 Agustus vs 17 Ramadhan (Nuzulul Qur'an)

17 Agustus & 17 Ramadhan
Sang saka merah putih (Dwi Warna)
      Melihat sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sebelum merdeka, kata bapak saya bahwa Indonesia dijajah oleh Bangsa Belanda dan Jepang kurang lebih 350 tahun dan 3.5 tahun. Para pahlawan bangsa (Tokoh agama, tentara, masyarakat, pemimpin, presiden, dll) berjuang keras mempertaruhkan jiwa dan raga melawan kaum penjajah untuk memerdekakan dan membangun jati diri bangsa yang lebih baik.
  
  Presiden Soekarno pernah mengatakan bahwa Indonesia merdeka bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan, dimana waktu itu Alquran kitab suci umat Islam diturunkan. Merupakan suatu anugrah yang sangat besar bagi Bangsa Indonesia waktu itu karena di bulan suci Ramadhan, Bangsa Indonesia mempunya sebuah negera yaitu wilayah NKRI. Sejak Indonesia merdeka dikenal dengan berbagai suku, bangsa, agama yang tersebar dari sabang sampai merauke. Namun hingga kini penulis belum pernah menjelajahi daerah sabang hingga merauke... 
           
        Sebenarnya kita patut merasa bangga dengan Indonesa yang telah diperjuangan dan menjadi negara yang berdaulat penuh untuk mengurusi rumah tangga sendiri, tidak seperti negara lain yang masih berstatus koloni karena pemberian dari negara penjajah. Namun dewasa ini pengelola negera yang kurang simpatik terhadap rakyatnya sendiri membuat sebagian bahkan mungkin mayoritas rakyat muak dengan mereka yang hanya menikmati pasilitas negara tanpa memperdulikan nasib masyarakat itu sendiri.
         
        Di Bulan suci Ramadhan ini (432 H) dipertemukan dengan 17 Agustus 2011 menjadi suatu ingatan tersendiri ke masa lalu. Untuk itu buat bangsa Indonesia...... Majulah Majulah Indonesia....
seperti lagu yang dibawakan Alrm.Cryse:


Aku Bahagia Hidup Sejahtera Di Khatulistiwa
Alam Berseri-Seri Bunga Beraneka
Mahligai Rama-rama Bertajuk Cahya Jingga
Surya Di Cakrawala

S'lalu Berseri Alam Indah Permai Di Khatulistiwa
Persada Senyum Tawa, Hawa Sejuk Nyaman
Wajah Pagi Rupawan Burung Berkicau Ria
Bermandi Embun Surga

Reff;
Syukur Ke Hadirat Yang Maha Pencipta
Atas Anugerah-Nya Tanah Nirmala
Bersuka Cita, Insan Di Persada Yang Aman Sentosa
Damai Makmur Merdeka Di Setiap Masa
Bersyukurlah Kita Semua
( Bersatulah Kita Semua)

S'lalu Berseri, Alam Indah Permai Di Indonesia
Negeri Tali Jiwa Hawa Sejuk Nyaman
Wajah Pagi Rupawan Burung Berkicau Ria
Bermandi Embun Surga

Monumen Kesaktian Pancasila-Lubang buaya. Jakarta, 8 Arpil 2011