Beasiswa LPDP
PERANKU
BAGI INDONESIA
“Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar “(Q.S. An-Nisa: 9).
Ayat di atas menggambarkan kepada kita
bahwa untuk membentuk generasi penerus bangsa haruslah yang betul-betul bisa
dan mampu dalam menghadapi dunia yang semakin sulit untuk dihadapi secara
nyata, oleh sebab itu Alquran mengingatkan akan pentingnya membentuk generasi
yang kuat baik secara fisik, mental, maupun ekonomi dan salah satunya dengan
pembelajaran yang dapat diserap oleh peserta didik.
Upaya mencerdaskan
bangsa sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea
empat terkait pada beberapa aspek diantaranya adalah bahasa. Karena bahasa
merupakan alat yang vital bagi kehidupan manusia, dipergunakan untuk mengadakan
hubungan-hubungan dengan manusia lain. Manusia memiliki naluri untuk hidup
bersama selalu memerlukan hubungan dengan manusia lain sehingga wajarlah jika
bahasa dimiliki oleh setiap manusia. Karena bahasa merupakan sesuatu yang wajar
dimiliki manusia, seakan-akan bahasa menjadi barang yang biasa saja dalam
kehidupan sehari-hari sehingga kurang mendapatkan perhatian yang selayaknya
sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam masyarakat. Kemampuan berbahasa
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Kemampuan inilah yang
membedakan manusia dengan binatang, serta yang memungkinkannya untuk
berkembang. Tanpa bahasa tidak mungkin manusia dapat berfikir lanjut serta mencapai
kemajuan dalam teknologi seperti sekarang ini. Pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah dasar meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Melalui pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa terampil menggunakan
bahasa Indonesia sebagaisarana berkomunikasi. Sedangkan pembelajaran keempat
aspek itu dilaksanakan secara terpadu.
Bagi seorang guru dalam
pembelajaran bahasa dituntut dapat menciptakan situasi yang
menumbuhkan kegairahan belajar dan mampu mengatasi permasalahan yang
dihadapi secara profesional sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Peran seorang pengajar atau guru adalah membantu dan
memfasilitasi anak untuk menjadi dewasa sebagaimana ungkapan seorang ahli yang
mengatakan:" Pendidikan adalah usaha orang dewasa untuk mendewasakan
peserta didik yang belum dewasa agar menjadi dewasa". Dewasa dalam hal ini
memperoleh pendidikan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi
anak-anak yang dikategorikan berkebutuhan khusus sehingga peranku bagi bangsa
Indonesia adalah sebagai agen perubahan yang membawa indonesia ke arah lebih
baik dari sebelumnya.
saya adalah lulusan S1 jurusan Pendidikan Khusus yang
berfokus kepada Anak Tunarungu dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Tahun
2014, Pada kesempatan ini saya ingin melanjutkan pendidikan S2 di jurusan
Pendidikan Khusus, yakni pendidikan yang menangani anak-anak berkebutuhan
khusus.
Peran anak berkebutuhan khusus bagi Bangsa Indonesia
memiliki kontribusi diberbagai bidang sesuai dengan keahlian masing-masing dan
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Indonesia dewasa ini harus mampu
mencetak generasi dari semua kalangan tidak terkecuali anak berkebutuhan
khusus. Salah satu anak berkebutuhan khusus yang penulis akan tangani adalah
anak dengan hambatan pendengaran dan juga bicara atau disebut Tunarungu dan
Tunawicara seperti:
1. Pelatihan Bahasa Isyarat
2. Pelatihan pengucapahan bahasa
3. Pelatihan Membaca Ujaran